Google

Welcome, Selamat datang , Marhaban, Wilujeng sumping, Sugeng rawuh. Thank you, Terima kasih, Jazakallah, Haturnuhun, Maturnuwun. SEV PASCAL .

Jumat, Oktober 02, 2009

Perkembangan Pemikiran Ilmiah

--Sejarah sains--

Dalam bab ini penjelasan perkembangan pemahaman atas ilmu pengetahuan menitikberatkan pada sain atau ilmu pengetahuan sebagai sebuah aktifitas sosial.

1. Perkembangan pemikiran ilmiah atas gerakan
• Menurut Aristoteles yang hidup sekitar abad ke empat sebelum Masehi
Salah satu pemaham Aristoteless atas gerakan, menurutnya adalah bahwa objek yang ada di permukaan bumi yang jatuh karena tak ada yang menahaannya pasti disebabkan ada yang menggerakannya atau ada penyebabnya Sehingga menurut pandangannya gerakan adalah suatu gejala yang tak alamiah/tidak dengan sendirinya/unnatural phenomenon atau selalu ada penggerak utama. Menurutnya, penggeraknya pastilah atas keberadaan daya tarik internal konstan yang datangnya dari pusat bumi. Sehingga berdasarkan pemikiran ini Aristoteles memandang bahwa objek atau benda bergerak akan tetap bergerak selama ada yang menggerakannya. Ketika penggeraknya tiada maka gerakan pun akan berhenti. Tetapi konsep ini memiliki banyak kelemahan dan tidak bertahan lama karena pemikiran masyarakat yang terus berkembang serta akibat ketidakmampuan konsep pemikiran Aristoteles dalam menjawab banyak pertanyaan seperti kelemahan konsepnya yang menyatakan adanya daya tarik kebawah pusat bumi yang konstsran, pertanyaannya kenapa daya tarik kebawah ini tidak berlaku ketika sebuah busur yang telah dilepaskan terus meluncur ke depan dan tidak langsung jatuh ke tanah. Dan contoh lainnya yang menumbangkan pemikiran Aristoteles seperti kenapa ketika seseorang terjun bebas dari ketinggian maka semakin lama dia jatuh dan mendekati permukaan bumi maka kecepatan gerak tubuhnya akan semakin cepat, tidak konstan seperti yang di anggap menurut pemikiran Aristoteles beserta pengikutnya.
• Selain itu muncul juga yang disebut dengan teori daya dorong /Impetus Theoris yang berusaha mengatasi kelemahan teori yang dikemukakan Aristoteles atas daya tarik internal, dalam teori ini dinyatakan adanya daya dorong atas gerakan dari suatu benda bergerak yang terus bekerja sebagai pendorong meskipuan pendorong nya sendiri tidak ada. Sehingga daya dorongnya dianggap suatu tekanan misterius yang berada dalam objek itu sendiri, hal ini mengandung pengertian bahwa benda mempunyai kemampuan bergerak dengan sendirinya. Tetapi hal ini bertentangan dengan cara pandang mendasar dari Aristoteles yang menyatakan motion is unnatural.
• Galileo yang hidup pada abad ke 17 berpendapat bahwa gerakan sama hakikatnya atau nilainya dengan ketika diam. Pendapat ini menganggap bahwa objek yang bergerak hakikatnya cenderung akan terus bergerak. Pemikiran ini sebenarnya dilhami ketika Galileo melihat tempat lilin gantung yang terayun yang tertiup oleh angin yang menurut pandangannya bahwa meskipun tiupan angin sudah berhenti tapi gerakan tempat lilin tersebut masih berayun seperti ketika tertiup angin dan setelah sekian lama ayunannya melemah atau terhenti yang menurutnya hal ini akibat tekanan udara dan adanya pengaruh mekanis.
• Pemikiran ilmiah tentang gerakan yang belum tertandingi hingga kini namun masih senada dengan pendapat Galileo yakni yang dikemukakan oleh Newton. Berdasarkan Hukum gerak Newton yang pertama, dia menyatakan bahwa benda diam akan cenderung tetap diam, dan benda yang bergerak akan cenderung terus bergerak, dengan arah lurus, dengan kecepatan yang tetap, dan akan terhenti hingga adanya suatu kekuatan yang menahannya.

2. Perkembangan Pemikiran Ilmiah atas Astronomi
Seperti halnya pada perkembangan pemikiran ilmiah atas gerakan maka dalam perkembangannya terbukti bahwa kemajuan ilmu pengetahuan merupakan pilihan atas persaingan teori-teori alternatif yang dapat menjawab pertanyaan keingintahuan manusia yang semakin rumit.
• Menurut pandangan Aristoteles dalam teorinya atas alam semesta dia berpendapat bahwa segala benda angkasa beredar mengelilingi bumi dengan gerakan melingkar sempurna. Sehingga teori ini disebut sebagai teori geosentris karena menganggap bumi sebagai pusat alam semesta. Tetapi teori ini mempunyai banyak kelemah dimana salah satunya tak dapat menjelaskan mengapa adanya perubahan kedukan posisi bintang atau planet yang pada waktu-waktu tertentu berpindah kedudukan dan kembali ke tempat semula pada waktu lain. Jika bumi sebagai pusat semesta yang dikeliling oleh benda angkasa yang berputar secara sempurna maka alasan atas kejadian ini belum dapat dijelaskan oleh teori ini.
• Ptolemius yang hidup sekitar 500 tahun setelah Aristoteles masih mencoba mengikuti jejak Aristoteles dalam memandang bumi sebagai pusat tata surya yang menurut teorinya tetap berputar sempurna mengeliling bumi sebagai pusat semesta, namun dia mencoba memberikan tambahan penjelasan atas irregularitas atau ketidakberaturan atas sirkularitas benda angkasa yang mengelilingi bumi, terutama retrogressi atau penyimpangan kedudukan benda-benda angkasa dengan mengasumsikan bahwa gerakan benda angkasa terdiri dari banyak gerakan memutar yang saling berkaitan dan menumpuk antara satu dan lainnya sehingga gerakan yang dihasilkan tidaklah persis melingkar melainkan menurun terhadap gerakan putarnya.
• Copernicus yang hidup pada akhir abad ke 15 hingga awal abad 16 berpendapat bahwa mataharilah yang merupakan pusat alam semesta dan bumi berputar mengelilinginya pada porosnya. Meskipun menghasilkan teori revolusioner, tapi rupanya dia tidak berniat mematahkan pemikiran Ptolemius dan para penganut pemikiran Aristoteles.
• Galileo, dalam hal ini dialah merupakan tokoh yang paling berjasa atas pencerahan dalam bidang Astronomi yang mana pada saat itu manusia masih berkutat pada pencarian kebenaran atas dua teori yakni geosentris dan heliosentris, Galileo yang memiliki sifat tegas, idealis, argumentatif, dan bahkan keras kepala dengan tegas mengemukakan teorinya yang menyatakan bahwa mataharilah pusat peredaran tata surya (heliosentris) dengan memperkuat teori yang dilahirkan oleh Copernicus meskipun teori itu akan bertentangan dengan faham gereja. Dengan teorinya dan alat bantunya yang dinamakan telescope Galileo membantah habis-habisan teori yang dikemukakan oleh Aristoteles dan pengikutnya yang memandang bumi sebagai pusat semesta. Dengan argumen dan bukti-bukti yang mampu dia tunjukkan dia mencoba mematahkan teori geosentris dan semakin memperkuat dukunganannya atas teori Copernicus. Hingga tahun 1616 dia diperingatkan oleh pihak gereja agar berhenti mendukung teori Copernicus yang saat itu dianggap sesat. Dan pada tahun 1633 pada usianya yang ke 69 tahun dia diancam pihak gereja agar menarik dan mengakui kesalahan atas teorinya tetapi dia tetap bertahan dan lebih menyukai untuk dipenjara daripada menarik teorinya, selama sembilan tahun dalam penjara dia menuliskan pemikirannya yang terkenal itu dan akhirnya meninggal pada tahun 1642, tahun dimana Newton lahir. Tidak lama setelah itu atas kerja Kepler dalam bidang Astronomi dan Newton atas teori gerak menunjukkan bahwa teori Galileo benar.

Tidak ada komentar:

Recent Coments