Google

Welcome, Selamat datang , Marhaban, Wilujeng sumping, Sugeng rawuh. Thank you, Terima kasih, Jazakallah, Haturnuhun, Maturnuwun. SEV PASCAL .

Sabtu, April 18, 2009

Mengharapkan Pernikahan Bahagia


Pernikahan itu ibadah, suci. Pemilihan kadang-kadang berdasarkan harta, juga keturunan,
kecantikan dan boleh jadi karena agama.
Jangan engkau jadikan harta, kecantikan dan keturunan sebagai panduan
kerana ianya akan menyebabkan kehidupanmu terumbang ambing. Tapi jadikan agama sebaga panduan agar dirimu bahagia.

Namun, jika cinta engkau jadikan satu-satunya landasan maka keluargamu akan rapuh, punah.
Mudah terumbang ambing dan hancur. Jadikanlah Allah sebagai landasan
nescaya kau akan selamat di dunia dan akhirat.
Jadikan Redha Allah sebagai tujuan. Nescaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai..insyaAllah..

Untuk calon suami yang soleh


Jangan kau menginginkan menjadi raja dalam istanamu.
Disambut isteri ketika datang dan dilayani segala kehendak.
Jika ini kau lakukan, istanamu tidak akan bahagia.
Lihatlah manusia teragung sepanjang sejarah, Muhammad S.A.W tidak marah
ketika harus tidur di luar beralaskan serban kerana si isteri tidak mendengar kedatangan baginda.
Tetap tersenyum meski tiada makanan ketika lapar, menjahit bajunya sendiri apabila koyak.

Jangan engkau terlalu cintakan isterimu, jangan terlalu menuruti kehendaknya.
Engkau tidak akan dapat melihat hitam dan putih, benar dan salah.
Dengan cintamu ajaklah ia taat kepada Allah. Jangan biarkan ia dengan kehendaknya.
Lihatlah isteri Nuh dan Luth. Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang .
isterimu bisa menjadi musuhmu. Didiklah isterimu. Jadikanlah is sebagai Hajar, wanita utama yang setia terhadap tugas suami, Ibrahim

Jadikan ia sebagai Maryam, wanita yang bisa menjaga kehormatannya.
Jadikan ia sebagai Khadijah, wanita yang bisa mendampingi tugas suami Muhammad SAW
menerima tugas risalah.
Isterimu adalah tanggungjawabmu. Jangan larang mereka untuk taat kepada Allah.
Biarkan ia bergiat dakwah kepada kaumnya untuk menyegerakan tegaknya kembali kalimahNYA.
Biarkan ia menjadi wanita solehah yang sentiasa mengukuhkan dakwahmu dan dakwahnya.
Tegur ia tatkala ia lalai dalam melaksanakan amanahnya.
Biarkan ia menjadi Hajar, Maryam atau bahkan Khadijah.
Sungguh jangan kau belenggu dalam egomu.

Untuk Calon Isteri Yang Solehah

Jika engkau menjadi isteri jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam istanamu.
Disayangi dimanja dan dilayani suamimu. Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu.
Jika itu engkau lakukan,istanamu akan menjadi neraka bagimu.
Jangan engkau paksa suami menurutimu, melanggar perintah Allah dan RasulNya.
Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar yang setia terhadap tugas suami,
seperti Maryam yang sentiasa menjaga kehormatannya.
Seperti Khadijah yang bisa mendampingi suami tercinta menjalankan tugas dakwahnya.

Untuk Para Bapak

Jika engkau menjadi seorang ayah, jadilah ayah yang bijaksana seperti Luqmanul Hakim.
Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim.
Jadilah bapak yang dipenuhi kasih sayang seperti Muhammad SAW.
Ajaklah anak dan isterimu mengenal Allah dan untuk sentiasa taat kepada Allah.
Jadikan ia spertii Yusuf yang berbakti. Jadikan ia setaat Ismail.
Jangan jadikan ia seperti Kan’an yang durhaka.

Mohonlah kepada Allah, mintalah padaNya agar mereka
menjadi anak yang soleh dan solehah dan sentiasa menjadi pejuang Islam.

Untuk Para Ibu

Jika engkau menjadi seorang ibu, jadilah ibu yang bijak, penenang keluarganya.
Ibu yang member teduhan pada suami dan anak-anaknya.
Bimbinglah anakmu dengan kasih sayangmu. Jadikan mereka mujahid.
Jangan biarkan mereka hanyut dengan kemanjaan dan bermalas-malasan.
Siapkan mereka menjadi anak yang soleh, hamba yang soleh yang menegakkan risalah Islam.

Pernikahan laksana ajal,tidak peduli siap atau tidak pada waktu yang telah ditentukan ia akan datang
menjemput seseorang untuk berpindah ke alam lain.
Maka beruntunglah bagi siapa yang akan mempersiapkan diri.

Manusia Akhir Zaman

Renungan Buat Suami


Pernikahan menyingkap tabir rahsia. Isteri yang kamu nikahi tidak semulia Khadijah,
tidak setaqwa Aisyah pun tidak setabah Fatimah.
Justru isterimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi solehah.
Pernikahan menyedarkan akan kewajipan bersama.
Isterimu menjadi tanah, kamulah langit penaungnya.
Isteri lading tanaman, kamulah pemegangnya. Isteri ibarat ternakan dan kamulah penggembalanya.

Isteri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanja dan berkeluh kesah.
Dan ketika isteri menjadi racun, kamulah penawar bisanya.
Seandainya isteri tulang yang bengkok maka berhati-hatilah meluruskannya.
Pernikahan menginsafkan kita , perlunya keimanan dan ketaqwaan.
Untuk belajar meniti redha Allah swt . kerana memiliki isteri yang tak sehebat mana,
justru kamu akan tersentak dari alpa. Kamu bukanlah Rasulullah pun bukan Saidina Ali.
Cuma suami akhir zaman yang mencuba untuk menjadi suami yang soleh..ameen..

Renungan buat Isteri

Pernikahan menyingkap tabir rahasia. Isteri yang kamu nikahi tidak semulia Muhammad,
tidak setaqwa Ibrahim pun tidak setabah Ayub.apalagi setampan Yusuf.
Justru suamimu hanyalah lelaki akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang soleh.

Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya.suami adalah nakhoda kapal dan kamu pengemudinya.
Dan ketika suami menjadi racun , kamulah penawarnya.
Kamu bukanlah Khadijah yang sempurna dalam menjaga,
pun bukan Hajar yang setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman yang mencuba untuk menjadi isteri solehah .. Ameen..

Semoga Allah mengumpulkan dari keduanya, memberkati mereka berdua
dan kiranya Allah meningkatkan kualiti keturunan mereka, menjadikan pembuka Pintu Rahmat,
sumber Ilmu dan nikmat serta rasa aman bagi umat..
( Doa Rasulullah di saat pernikahan puterinya Fatimah dgn Ali B. Abi Talib)

pautan

Tidak ada komentar:

Recent Coments