Google

Welcome, Selamat datang , Marhaban, Wilujeng sumping, Sugeng rawuh. Thank you, Terima kasih, Jazakallah, Haturnuhun, Maturnuwun. SEV PASCAL .

Sabtu, April 18, 2009

Grid Internet

Isu konvergensi adalah isu perkembangan TIK dimasa mendatang yang membuat teknologi telekomunikasi, informasi dan media menjadi bias batas, sehingga antara teknologi satu dan yang lainnya tidak dapat dibedakan lagi. Dari teknologi konvergensi tersebut, Internet merupakan teknologi yang perkembangannya sangat pesat dalam satu dasawarsa belakangan.

Sejarah perkembangan internet bermula dari proyek Departemen Pertahanan Amerika Serikat 1969 yang diberi nama ARPA. Tujuan awal dibangunnya proyek ARPA adalah untuk keperluan militer. Proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) tersebut bertujuan untuk menghubungkan komputer dalam suatu bentuk jaringan sehingga informasi dapat dipindahkan dari satu komputer ke komputer yang lainnya. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan. Hasil dari proyek tersebut bermuara ke standar yang menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dipakai untuk Internet yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 3 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Sehingga, ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

Kemudian, pada April 2008 melalui Global Grid Forum dalam ‘Red Button Day’, muncullah satu konsep yang merupakan evolusi terbaru internet yaitu Grid atau Internet2. Konsep Grid sebenarnya dibawa dari komputer terdistribusi yaitu konsep untuk mengkoneksikan superkomputer menjadi metakomputer. Kata Grid diambil dari Electricity Grid (jaringan listrik) yaitu alat elektronik dicolokkan ke jala tersebut (grid), akan memperoleh resource yang sama dengan mengabaikan dari mana resource tersebut berasal. Ciri-ciri konsep Grid Computing yaitu:


  1. Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat.
  1. Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
  1. Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.

Konsep Grid tersebut lebih lanjut akan diterapkan ke dalam jaringan internet, sehingga setiap komputer akan berperan sebagai node (titik jaringan) yang terkoneksi langsung antara 1 komputer dengan komputer lainnya diseluruh dunia. Sehingga, pemrosesan download data secara teori akan menjadi sepuluh ribu lebih cepat dari pada konsep internet. Hal ini dikarenakan karena proses download tidak hanya mengambil data dari satu server akan tetapi, mengambil data dari sejumlah node-node yang terhubung, seperti halnya pada konsep peer-to-peer namun dalam skala besar. Konsep peer-to-peer adalah konsep jaringan yang menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya dan dikontrol oleh satu server utama, sehingga pengguna tidak mendownload sharing file melalui server, tetapi sesama komputer. Perbedaannya dengan Grid, yaitu Grid berperan dalam skala besar (dunia) dan mirip dengan transmisi Jaringan Listrik yang besar dimana resource listrik tersebut yang diperoleh suatu alat (node) memperoleh besar yang sesuai dimanapun alat tersebut dicolokkan dan pengguna tidak peduli darimana trace aliran resource berasal nantinya. Berbeda dengan konsep internet sekarang yang terpusat berbasis klien-server. Sehingga konsep Grid nantinya seperti sebuah jala besar yang terkoneksi satu dengan lainnya, menjadikannya seperti awan jaringan besar.

Dalam forum Global Grid Forum, April 2008, mengatakan bahwa Grid merupakan evolusi dan visi kedepan dari internet. Konsep Grid hampir sama dengan konsep SETI@home, yaitu proyek untuk menciptakan sebuah superkomputer yang mampu menangani komputasi besar dengan menghubungkan tiap-tiap komputer diseluruh dunia menjadi 1 link dan dikontrol oleh komputer utama sehingga resource komputer saat komputer tidak terlalu sibuk akan dimanfaatkan.

Walaupun teknologi Grid tersebut akan dipakai dalam evolusi internet selanjutnya, akan tetapi Grid yang dipakai untuk evolusi internet tidak hanya menciptakan sharing file ditiap-tiap PC tapi lebih lanjut, David Britton, profesor fisika dari Glasgow University dan ketua proyek Grid mengatakan bahwa Grid dapat merevelosi kehidupan sosial: “With this kind of computing power, future generations will have the ability to collaborate and communicate in ways older people like me cannot even imagine.“. Selain itu, dikutip dari Times, Grid dapat mengirimkan keseluruhan catalog lagu Rolling Stones dari Inggriss ke Jepang kurang dari 2 detik sehingga mampu menutupi kelemahan konsep internet sekarang.

Akan tetapi, penerapan teknologi Grid (seperti halnya teknologi komputer terdistribusi), membutuhkan standarisasi yang kompleks yang melibatkan dimensi sosial politik karena Grid akan memfasilitasi pertukaran data oleh satu orang ke orang lain yang tidak dia ketahui dan tidak terbatas wilayah politik dan perundangan. Sehingga, hal ini membuka kesempatan bagi pemerintah untuk menentukan konsep kebijakan selanjutnya yang akan diambil. Selain itu, jika konsep Grid ini diimplementasikan maka harus bisa ditransfer ke segi industri yang mengharuskan keamanan dan fokus terhadap keuntungan, tidak hanya terbatas dari segi saintifis dan keuntungan dari pihak pemakai.

Sampai tulisan ini dibuat, Grid belum masih dikembangkan dan masih dalam studi laboratorium dan untuk komunitas tertentu serta perusahaan provider yang menguji cobanya. Kemungkinan akan dipublish 1 sampai 2 tahun mendatang ke masyarakat internet. Konsep Grid, rencananya akan di coba pertama kali di Amsterdam mengingat Amsterdam adalah kota dengan koneksi jaringan terpadat dan menjadi rumah dari konseptor internet. Internet Engineering Task Force.

Saat Grid diaplikasikan untuk penggunaan secara umum, komputer desktop sekarang akan menjadi out-of-date. Tiap orang akan bergantung pada aplikasi online karena pada saat itu kecepatan Internet akan menjadi berkali-kali lebih cepat, sehingga pengguna komputer akan bekerja online dengan menyimpan data dan pekerjaan mereka di Internet, sehingga mereka dapat mengakses data mereka dimanapun mereka terkoneksi dengan Internet, seperti halnya terjadi pada Web2.0: connect people to people yang juga akan berevolusi menjadi Web 3.0 yaitu everything connected.

Dengan adanya konsep Grid yang memperkuat Internet, banyak aktifitas online yang sekarang dirasa tidak mungkin (membutuhkan bandwidth besar) menjadi mungkin seperti video hologram; game online yang menjadi banyak bermunculan dan telah menjadi hal lumrah yang mengkoneksikan antara 1 orang di pojok dunia ke pojok dunia yang lainnya; social networking yang menjadi fasilitator berkomunikasi.

Walaupun banyak sekali kemungkinan-kemungkinan yang bisa diperoleh dari Grid dan keuntungaannya yang begitu besar, konsep internet Grid masih akan terus disempurnakan, sehingga semua sektor akan mendapat keuntungan yang sama. Termasuk diantaranya dari segi industri TIK yang fokus terhadap keuntungan; masyarakat yang membutuhkan kecepatan proses transfer data yang cepat; ilmuan yang haus akan ilmu pengetahuan untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik; serta pemerintah sebagai regulator, karena nantinya konsep Grid, akan menghilangkan batasan-batasan politis dengan adanya pertukaran data secara langsung. Walaupun, konsep Grid lahir untuk pertukaran data secara besar yang difasilitasi dari node-node PC yang terhubung, tetapi kedepannya kita tidak akan tahu akan kemana Grid akan dibawa. Seperti halnya konsep ARPANET yang bertujuan untuk tujuan penelitian komputer terdistribusi, malah melahirkan konsep email dan sharing file (FTP).

tautan

Tidak ada komentar:

Recent Coments